JAKARTA – Untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan akan fusion middleware, CTI sebagai partner Oracle memberikan sarana uji coba dan demonstrasi untuk menguji kehandalan salah satu produk middleware software berbasis standar komprehensif ini. Fasilitas ini diklaim sebagai teknologi center pertama yang didirikan oleh Mitra Oracle.
Teknologi center yang berawal dari sebuah training center ini akan difungsikan sebagai pusat ujicoba produk middleware Oracle, baik application server, business intellegence, enterprise content management, maupun identity management. Satuan produk yang komprehensif dan terintegrasi sempurna ini akan mendukung pengembangan, pengimplementasian dan pengelolaan Service-Oriented Architecture.
CTI akan menyediakan sumber daya yang ahli, infrastruktur yang mendukung dan pemberdayaan mitra agar teknologi center ini dapat digunakan oleh para perusahaan, baik untuk demo produk, proof of concept, workshop, update produk maupun migrasi.
“Sebenarnya kami memiliki banyak mitra bisnis tapi kebetulan demand untuk menguji coba fusion middleware semakin meningkat sehingga kami pun mempersiapkan segala infrastruktur yang ada untuk bisa memberikan gambaran implementasi fusion middleware Oracle,” ujar Marketing and Channel Development Manager CTI Lugas M Satrio saat ditemui di Graha BIP, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Setelah mengeluarkan kocek sedemikian besar, CTI malah tidak memungut biaya sepeser pun bagi mereka yang ingin menguji produknya di teknologi center ini. “Kami hanya ingin memberikan apresiasi bagi para partner kami sehingga kami memperbolehkan perusahaan manapun mengunjungi teknologi center kami, free of charge,” ujar Lugas.
Tiga server untuk kepentingan Oracle ini, dan beberapa server lainnya, ditempatkan di sebuah ruangan khusus bernama Staging atau Porting Room, untuk demo dan ujicoba produk. Selain infrastruktur yang mumpuni, CTI juga menyediakan sebuah tim (CTI Competence Center) yang melakukan sertifikasi terhadap produk TI, baik milik CTI maupun milik mitra bisnis. Competence Center ini sendiri berfungsi untuk memberikan rekomendasi kepada para end-user tentang kualitas, entah itu berupa layanan maupun hardwarenya.
Meskipun fasilitas yang ada di CTI-TC lebih diutamakan untuk digunakan oleh mitra CTI namun tidak menutup kemungkinan bagi pihak lain untuk menggunakannya, Misalnya kalangan pemerintah, pendidikan, instansi maupun perusahaan swasta lainnya, agar semakin banyak yang mengenal solusi teknologi fusion middleware Oracle ini.
Dari pengalaman para teknisi menghadapi end-user maka secara otomatis CTI juga dapat mengetahui berbagai masalah yang dihadapi dalam dunia TI. Namun masalah-masalah tersebut tidak mengendap begitu saja. CTI berinisiatif untuk membuat sebuah database dengan nama Knowledge Management System (KMS). KMS ini merupakan daftar dari solusi berbagai masalah yang dihadapi dan dialami oleh teknisi CTI. Dengan KMS ini, CTI berharap bisa membantu para mitra bisnis untuk mendapatkan solusi secara cepat.
Sumber: http://www.okezone.com/
Pentingnya Knowledge Management:
Sebagai solusi berbagai masalah yang dihadapi dan dialami oleh teknisi CTI, sehingga bisa membantu para mitra bisnis untuk mendapatkan solusi secara cepat.