Balance Score Card pada kasus Apple Inc.

apple-name-change-070109

Perspektif Keuangan

  • Mencatat laporan keuangan yang transparan dan aktual.

–      Tingkat kesalahan pencatatan sebesar 0%.

  • Laporan keuangan menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

–      Jumlah akun yang dicatat sesuai dengan data yang sebenarnya.

  • Pembayaran  pajak yang tepat

–      Tingkat kecurangan penghitungan pajak 0%.

Persepektif learning & growth

  • Mengembangkan perusahaan lebih luas :

–      meningkatkan pembukaan outlet penjualan sebanyak 10%.

  • Mencari solusi untuk setiap masalah persaingan :

–      solusi permasalahan yang tepat mencapai 90%.

  • Menjaga kesuksesan perusahaan :

–      tingkat fluktuasi pendapatan perusahaan terhadap kerugian tidak lebih dari 5%.

Perspektif Pelanggan :

  • Meningkatkan profitabilitas per pelanggan.

–      Omset penjualan meningkat 15%.

  • Meningkatkan market share.

–      Membuka outlet penjualan sebesar 30%.

  • Mengembangkan brand image.

–      Masuk ke dalam urutan 10 besar produk yang paling banyak dicari.

  • Meningkatkan kepuasan pelanggan.

–      Tingkat komplain  produk tidak lebih dari 5%.

  • Meningkatkan jumlah pelanggan loyal.

–      Jumlah repeated order mencapai 70% dari jumlah penjualan bersih.

  • Menanggapi keluhan pelanggan dengan cepat.

–      Keluhan harus diresponi maksimal 3 hari.

Perspektif Internal Business Process:

  • Memastikan produk yang berkualitas.

–      Tingkat komplain garansi tidak lebih dari 3%.

–      Tingkat barang cacat pada proses QC tidak lebih dari 3%.

  • Meningkatkan produktifitas yang cepat dan efisien.

–      Jangka waktu perakitan produk berkurang 30%.

  • Meningkatkan kinerja perusahaan dengan efektif.

–      Penghematan waktu produksi sebesar 30%.

Posted in Knowledge Management | 16 Comments

Kasus Apple Inc.

apple-logo1

Histori

  • Ditemukan oleh Steven Woznaik dan Steven Jobs pada tahun 1976 dengan memperkenalkan versi pertama, yaitu Apple I.
  • Pada tahun 1977 diperkenalkan versi terbaru yaitu Apple II dan diluncurkan pada tahun 1978.
  • Pada tahun 1979, mulai dirakit versi terbaru lagi yaitu Macintosh (Mac).
  • Tahun 1985, Apple memecat seperlima dari karyawan saat pertama kerugian mencapai 25%.
  • Pada tahun 1991, Apple mengeluarkan note-book pertamanya yang bernama PowerBook.
  • Di tahun 1994, Apple mengeluarkan PC bernama PowerMac yang merupakan hasil kerja sama dengan Motorola dan IBM.
  • Tahun 1997, Steve Jobs mengumumkan bahwa Apple akan menjual secara langsung kepada konsumen melalui Web dan phone. Dalam 1 minggu, penjualan Apple masuk ke dalam 3 terbesar.
  • Tahun 1999, Apple memperkenalkan iBook.
  • Tahun 2000, Steve Jobs menjadi CEO permanent dari Apple.

Strategic knowledge goals:

  • Memiliki tim produksi dan manajemen handal untuk kemajuan perusahaan
  • Meningkatkan loyalitas karyawan dengan prinsip dan motivasi yang baik.
  • Memimpin persaingan di dalam pasar teknologi komputer dan media player.
  • Meningkatkan keuntungan perusahaan 15%.
  • Meningkatkan kepedulian sosial perusahaan bagi masyarakat.

Operational knowlege goals:

  • Mempelopori pengembangan produk  yang lebih kecil, tipis, dan yang lebih ringan.
  • Mengukur dampak lingkungan sebuah perusahaan secara akurat.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi.
  • Mempertajam kemampuan tenaga-tenaga penjualan.
  • Menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan karyawan dalam mengambil keputusan.
  • Meningkatkan pengetahuan tentang produk dan layanan secara lengkap untuk kepuasan pelanggan.

Normatif knowledge goals:

  • Mendorong karyawan untuk menciptakan kebiasaan untuk sharing knowledge agar dapat memajukan perusahaan.
  • Memastikan kepada karyawan untuk bekerja dengan menghemat energi.
  • Menciptakan suasana kerja yang kondusif sehingga meningkatkan produktifitas perusahaan.
  • Mendorong karyawan untuk memiliki sikap peka terhadap kebutuhan pasar.


Posted in Knowledge Management | 2 Comments

Dibutuhkannya Knowledge Management

Essay:

1. Bagaimana sebuah knowledge dapat meningkatkan “goodwill” perusahaan?

2. Apa yang dimaksud dengan intellectual asset?

3. Jelaskan mengapa knowledge semakin dibutuhkan?

4. Jelaskan yang dimaksud dengan organizational learning!

5. Sebutkan keuntungan yang diperoleh pada peningkatan pelayanan dengan adanya tambahan knowledge!

Jawab:

  1. Goodwill merupakan bagian dari aktiva dalam neraca, yang mencerminkan kelebihan pembayaran atas aktiva yang dibutuhkan perusahaan dibandingkan dengan nilai pasar.

Secara teoritis, merupakan nilai sekarang dari kelebihan laba suatu perusahaan di masa yang akan datang dalam suatu industri.

Knowledge dapat meningkatkan goodwill perusahaan karena dengan cara:

–          Adanya hubungan timbal balik yang baik antara perusahaan dengan konsumen maupun dengan perusahaan yang lain.

–          Management yang berjalan dengan baik, cara mengatur jalannya perusahaan yang sistematis dan efisien, pemilihan tempat penjualan strategis, pemasangan iklan yang tepat dan menarik para pelanggan, pemilihan bahan dasar yang tepat, baik dan murah, hasil produksi baik, dan memenuhi selera konsumen.

–          Menjaga stabilitas harga saham perusahaan agar tidak jatuh dan menjadi bangkrut dengan knowledge di bidang ekonomi yang baik.

  1. Manusia yang menghasilkan modal intelektual dalam suatu perusahaan. Intellectual asset sering disebut juga intangible assets atau aset tidak berwujud.
  2. Knowledge semakin dibutuhkan karena:

–          Saat ini revolusi teknologi komunikasi membawa perubahan ekonomi sehingga meningkatkan pentingnya knowledge.

–          Knowledge dianggap sebagai salah satu sumber daya baru dan merupakan asset yang seharusnya terukur.

–          Pengembangan knowledge secara dinamis membawa kesempatan yang baru sehingga membuat perusahaan mampu berkompetisi.

  1. Organizational learning atau pembelajaran organisasi adalah suatu bidang pengetahuan dalam teori organisasi yang mempelajari model dan teori tentang cara organisasi belajar dan beradaptasi.

    Dalam pengembangan organisasi, pembelajaran merupakan karakteristik dari suatu organisasi yang adaptif, yaitu, sebuah organisasi yang mampu merasakan perubahan dalam sinyal dari lingkungan (baik internal maupun eksternal) dan beradaptasi. Spesialis pengembanga organisasi berusaha untuk membantu klien mereka untuk belajar dari pengalaman dan menggabungkan pembelajaran sebagai umpan balik dalam proses perencanaan.

  2. Keuntungan yang diperoleh pada peningkatan pelayanan dengan adanya tambahan knowledge:

–          Produk dan jasa yang lebih intensif ke arah knowledge dapat meningkatkan nilai yang baik bagi konsumen.

–          Penghematan waktu dan biaya karena proses produktivitas yang menggunakan knowledge lebih efektif dan efisien.

Posted in Knowledge Management | 24 Comments

Rahasia Kesuksesan dari CEO Nyonya Meneer

ceonyonyameneer

CEO Nyonya Meneer membuka rahasinya dalam acara CEO SPEAKS on Growth yang diadakan di Kampus Binus 22 Juli 2010, Jakarta. CEO SPEAKS dihelat oleh Binus Business School (BBS) sejak 2003. Kali ini tema yang diusung adalah Family Business Strategy and Challenges for Sustainable Growth.

Rahasia Kesuksesan tersebut adalah:

–          Komitmen yang tinggi dan keuletan.

“Komitmen terhadap perusahaan kita tersebut ditunjukkan dengan melakukan semua usaha kita secara all out.” Ujar Charles Saerang, Presiden Direktur PT Nyonya Meneer.

–          Jadikan suatu masalah sebagai tantangan yang harus kita selesaikan.

jika menghadapi masalah dalam bisnis, sebaiknya kita mengubah cara pikir kita terhadap masalah tersebut. “Jadikan suatu masalah sebagai tantangan yang harus kita selesaikan. Kemudian buktikan kita bisa menghadapi tantangan tersebut. Pembuktian itu akan berbuah kepercayaan atas kemampuan kita melakukan sesuatu,” imbuh pria kelahiran Semarang, 20 Februari 1952 ini.

Sumber: http://kampus.okezone.com

Posted in Others | 2 Comments

CTI-TC, TC Pertama Mitra Oracle

JAKARTA – Untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan akan fusion middleware, CTI sebagai partner Oracle memberikan sarana uji coba dan demonstrasi untuk menguji kehandalan salah satu produk middleware software berbasis standar komprehensif ini. Fasilitas ini diklaim sebagai teknologi center pertama yang didirikan oleh Mitra Oracle.
Teknologi center yang berawal dari sebuah training center ini akan difungsikan sebagai pusat ujicoba produk middleware Oracle, baik application server, business intellegence, enterprise content management, maupun identity management. Satuan produk yang komprehensif dan terintegrasi sempurna ini akan mendukung pengembangan, pengimplementasian dan pengelolaan Service-Oriented Architecture.

CTI akan menyediakan sumber daya yang ahli, infrastruktur yang mendukung dan pemberdayaan mitra agar teknologi center ini dapat digunakan oleh para perusahaan, baik untuk demo produk, proof of concept, workshop, update produk maupun migrasi.

“Sebenarnya kami memiliki banyak mitra bisnis tapi kebetulan demand untuk menguji coba fusion middleware semakin meningkat sehingga kami pun mempersiapkan segala infrastruktur yang ada untuk bisa memberikan gambaran implementasi fusion middleware Oracle,” ujar Marketing and Channel Development Manager CTI Lugas M Satrio saat ditemui di Graha BIP, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Setelah mengeluarkan kocek sedemikian besar, CTI malah tidak memungut biaya sepeser pun bagi mereka yang ingin menguji produknya di teknologi center ini. “Kami hanya ingin memberikan apresiasi bagi para partner kami sehingga kami memperbolehkan perusahaan manapun mengunjungi teknologi center kami, free of charge,” ujar Lugas.

Tiga server untuk kepentingan Oracle ini, dan beberapa server lainnya, ditempatkan di sebuah ruangan khusus bernama Staging atau Porting Room, untuk demo dan ujicoba produk. Selain infrastruktur yang mumpuni, CTI juga menyediakan sebuah tim (CTI Competence Center) yang melakukan sertifikasi terhadap produk TI, baik milik CTI maupun milik mitra bisnis. Competence Center ini sendiri berfungsi untuk memberikan rekomendasi kepada para end-user tentang kualitas, entah itu berupa layanan maupun hardwarenya.

Meskipun fasilitas yang ada di CTI-TC lebih diutamakan untuk digunakan oleh mitra CTI namun tidak menutup kemungkinan bagi pihak lain untuk menggunakannya, Misalnya kalangan pemerintah, pendidikan, instansi maupun perusahaan swasta lainnya, agar semakin banyak yang mengenal solusi teknologi fusion middleware Oracle ini.

Dari pengalaman para teknisi menghadapi end-user maka secara otomatis CTI juga dapat mengetahui berbagai masalah yang dihadapi dalam dunia TI. Namun masalah-masalah tersebut tidak mengendap begitu saja. CTI berinisiatif untuk membuat sebuah database dengan nama Knowledge Management System (KMS). KMS ini merupakan daftar dari solusi berbagai masalah yang dihadapi dan dialami oleh teknisi CTI. Dengan KMS ini, CTI berharap bisa membantu para mitra bisnis untuk mendapatkan solusi secara cepat.

Sumber: http://www.okezone.com/

Pentingnya Knowledge Management:

Sebagai solusi berbagai masalah yang dihadapi dan dialami oleh teknisi CTI, sehingga bisa membantu para mitra bisnis untuk mendapatkan solusi secara cepat.

Posted in Knowledge Management, studi kasus | 1 Comment